Rabu, 09 Juli 2014

INKOHERENT NUTRITIONIST: Three Records Edition #1; Artist Edition

Editor: Frans Ari Prasetyo
Pages: 56 hal
Year: 2009

Seorang teman yang sudah cukup lama berada dilingkaran skena memberikan sebuah zine. Lagi-lagi zine. Mungkin bukan suatu hal yang unik juga meimbulkan pertanyaan jika kita menemukan zine dilingkup skena, apapun itu baik skena musik, seni rupa, keagamaan hingga buruh.  Walaupun mungkin mereka tidak menyebutnya sebagai zine namun pada intinya sama; media alternatif yang difungsikan untuk  mengabarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh skena tersebut.

Frans Ari Prasetyo,  itulah nama teman yang memberikan zine pada saya. Zine yang diberikan pun merupakan zine buatan nya yang dibuat tahun 2009, dia memberi nama zine tersebut  Inkoherent Nutritionist hanya terbit dua edisi; Artist edition dan Scene edition

Dari dua edisi tersebut yang Artist edition lah yang dia berikan pada saya. Mungkin dia memberi kan edisi tersebut terkait dengan aktifitas yang sedang saya lakukan. Artist edition, hal yang pertama diliihat adalah sampul berwarna oranye yang dipenuhi dengan susunan foto wajah orang-orang yang mungkin bagi beberapa orang sangat familiar; seniman. Ya, tentu saja! Namanya juga artist edition, kalau namanya IGO edition berarti berisi foto-foto yang wanita lokal yang berpenampilan seksi.

Tak ada yang bisa dibahas pada zine ini mengenani pengemasan dan tampilanya, karena zine ini masih sangat tipikal zine-zine lawas fotokopian biasa. Hanya sampulnya  yang berwarna oranye yang membuat zine ini terkesan lebih rapih.

****

Zine ini merupakan implementasi atas pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada teman-temannya. Disini frans tidak banyak menulis, hanya ada abstrak dan pengantar.  Selebihnya merupakan kumpulan foto potrait dari orang-orang yang bergelut diranah seni terutama di wilayah seni rupa (visual art), walaupun ada satu sastrawan; Matdon.

Dari setiap foto seniman yang di pampang di layout zinenya Frans menyertakan juga nama seniman tersebt, baik itu nama asli yang diberikan orang tanya ataupun nama beken kesenimananya. Tak lupa Frans juga menyertakan tiga hal atau tiga nama seniman yang memepengaruhi seniman yang di potrait olehnya.

Dari beberapa seniman yang disertakan Frans, ternyata banyak seniman-seniman yang masih terpengaruhi oleh seniman yang sama.  Ada beberapakemungkinan yang  bisa mendasari fenomena tersebut terjadi. Pertama, mungkin karena mereka belajar bersama-sama mengenai seni sehingga salah satu seniman yang  awalnya diidolakan oleh salah satu orang saja menjadi idola bersama. Kedua mungkin karena kurangnya referensi tentang dunia seni dan kesenimanan. Nah kemungkinan lainya adalah karena seniman yang mempengaruhi tersebut termasuk seniman yang mudah dan relevan untuk di aplikasi pada diri seniman yang dirangkum Frans alam zine-nya.  Mengingat kebanyak dari mereka terpengaruh oleh Basquiat, Andy Warhol  dan Tisna Sanjaya.

Zine ini kurang mewakili  untuk merekam jejak karena kurangnya penjelasan yang disertakan Frans, yang berakibat pada pendapat personal pembaca  yang pasti penuh menduga-duga. Akan lebih baik jika selain influence, Fransjuga menyertakan movement-movement apa yang pernah dilakukan  dan menjadi proyek-proyek dari seniman tersebut.

Zine ini cukup informatif untuk orang yang ingin mengetahui siapa saja seniman di Bandung, tapi sebatas pada “siapa?” tidak menjelaskan “apa yang mereka kerjakan?”. Karena jika dilihat kembali, zine ini bisa dikatakan kumpulan foto-foto narsis seniman pada masa muda lengkap dengan tiga daftar seniman lain yang mempengaruhinya.

-
 
Reviewer: Array Madness

Tidak ada komentar:

Posting Komentar